Peran generasi muda dalam mengubah masa depan sangat diperlukan
terutama dalam mengatasi isu perubahan iklim dan perlindungan hutan.
Sebagai muda-mudi bumi mari kita peduli! ⎋
Ketika sang fajar mulai menyirnakan kegelapan malam, ketika itu pula kami mulai bergegas menyambut mentari. Pagi itu, di bawah kaki Gunung Cikuray bersama dua sahabat saya, kami memulai petualangan pendakian. Langkah setapak yang kuat dan semangat yang menyala memandu langkah kami menuju puncak. Udara segar mengiringi perjalanan kami, memberikan semangat dan kekuatan ekstra. Suasana hutan yang sunyi, hanya diiringi oleh nyanyian burung-burung yang indah, membangunkan rasa kagum kami terhadap keindahan alam. Seakan-akan alam memberi kami sambutan hangat.
Â
Langkah setapak kami melibas jalur yang terkadang berbatu dan berlereng tajam. Ketika kami melangkah, matahari pagi naik perlahan, menghiasi langit dengan warna-warni yang indah. Sinar matahari itu menembus pepohonan dan menyinari rimbunnya daun-daun yang hijau, menciptakan perpaduan warna dan bayangan yang menakjubkan di bawah kami. Dalam perjalanan kami, kami tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga merenungkan peran kami dalam menjaga lingkungan. Perubahan iklim dan perlindungan hutan menjadi dua isu penting yang selalu menghantuinya pikiran kami. Kami merasa bahwa setiap langkah kami adalah langkah menuju pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga alam.
Saat kami mencapai puncak, rasa lelah tergantikan dengan perasaan kemenangan. Dari sana, kami bisa melihat keindahan alam yang tak terbatas, dan itu mengingatkan kami pada tanggung jawab kami untuk menjaga kelestarian bumi ini. Langkah setapak kami di pagi itu bukan hanya sekadar pendakian fisik, tetapi juga simbol dari tekad generasi muda untuk berkontribusi dalam melindungi planet ini.
Â
Pendakian ini tidak hanya mengajarkan kami tentang ketahanan fisik, tetapi juga tentang kerja sama tim, kekuatan persahabatan, dan rasa kagum terhadap keindahan alam. Dari sinilah saya bersama teman saya mulai mengenal Alam. Alam yang tak luput dari hutannya, alam yang tak luput dari ekosistemnya dan alam yang menjadi penyeimbang bagi kehidupan seluruh makhluk di bumi ini. Sehingga saya harus menjadi bagian dari kampanye ini, kampanye untuk penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan. #MudaMudiBumi
Hutan dan Indonesia menjadi bagian yang tak terpisahkan. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mencatat, Indonesia menjadi negara kedelapan yang memiliki hutan terluas di dunia dengan luas mencapai 92 juta hektar. Pernyataan tersebut tentu membuat kita bangga, itu artinya Indonesia merupakan salah satu negara dengan kawasan hutan terluas di dunia. Bahkan Indonesia memiliki peranan penting terkait persoalan iklim secara global. Selain itu Indonesia juga dikenal dengan hutan hujan tropis yang meliputi sekitar 45% dari wilayahnya. Hutan-hutan ini merupakan rumah bagi berbagai spesies yang endemik yang menyimpan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Â
Tidak terlepas dari fakta di atas, ada sejumlah fakta mencengangkan yang tentunya berdampak buruk terhadap hutan di Indonesia. Salah satu fakta paling mencolok adalah tingkat deforestasi yang tinggi di Indonesia. Hutan-hutan Indonesia terus berkurang karena konversi lahan untuk perkebunan, pertanian, pertambangan, dan pembangunan infrastruktur. Ini mengakibatkan kerusakan ekosistem hutan dan hilangnya habitat satwa liar. Inilah fakta lainnya…
Hutan-hutan Indonesia terus berkurang karena konversi lahan untuk perkebunan, pertanian, pertambangan, dan pembangunan infrastruktur.
Ekspansi perkebunan ini telah menggantikan hutan alam dan merusak ekosistem, serta berkontribusi pada pelepasan karbon dioksida ke atmosfer.​
Kebakaran hutan dan lahan sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia, terutama di Kalimantan dan Sumatra​
Penebangan liar melibatkan penebangan hutan tanpa izin yang merusak hutan dan mengancam keberlanjutan sumber daya hutan.
Masih banyak hutan yang dikelola secara tidak berkelanjutan, termasuk penebangan berlebihan dan praktik-praktik yang merusak.
Dilema memang, karena di sisi lain Indonesia terkenal dengan luas hutannya, namun juga tingkat deforestasi yang sangat tinggi. Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit menjadi alasan salah satu penyebab utama deforestasi di Indonesia. Ekspansi perkebunan ini telah menggantikan hutan alam dan merusak ekosistem, serta berkontribusi pada pelepasan karbon dioksida ke atmosfer. Ditambah adanya kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia, terutama di Kalimantan dan Sumatra. Kebakaran ini pastinya melepaskan gas rumah kaca, asap, dan partikel berbahaya ke udara, yang merugikan kualitas udara dan kesehatan manusia.Â
Â
Faktor yang perlu diperhatikan yaitu adanya penebangan liar (illegal logging) yang menjadi masalah serius di Indonesia. Akibatnya penebangan hutan tanpa izin akan merusak hutan dan mengancam keberlanjutan sumber daya hutan. Semua faktor inilah yang menyebabkan berbagai masalah lingkungan, termasuk hilangnya hutan alam, kerusakan ekosistem, dan dampak negatif pada perubahan iklim dan keanekaragaman hayati di hutan Indonesia. Dampak serius yang terjadi saat ini dan kita rasakan yaitu adanya perubahan iklim. Perlindungan hutan tentu menjadi permasalahan penting karena dapat berdampak pada faktor perubahan iklim yang telah terjadi di Indonesia bahkan dunia. Mari kita telusuri fakta perubahan iklim yang terjadi di Indonesia.
Dari hutan hujan tropis yang memikat hingga pantai berpasir putih yang menggoda, kekayaan alam Indonesia adalah cahaya yang mempesona bagi mata dunia. Namun, sayangnya, di balik keindahan ini terdapat kisah yang lebih gelap, yaitu kisah perubahan iklim yang semakin meruncing dan mendalam. Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim telah menjadi isu yang mendominasi perbincangan di seluruh dunia, dan Indonesia bukanlah pengecualian. Negara ini mengalami dampak serius perubahan iklim, yang merambah semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. Dari fakta di lapangan, inilah perubahan iklim yang kita hadapi saat ini.
Faktanya, kenaikan suhu rata-rata di Indonesia telah menjadi kenyataan tak terbantahkan. Suhu yang semakin meningkat menyebabkan cuaca yang ekstrem, seperti gelombang panas yang melanda sejumlah wilayah. Apabila konsentrasi CO2 menigkat, dikhawatirkan pada abad 21 kenaikan suhu akan mencapai 3,5 – 4 derajat celsius. Masyarakat tentu akan merasakan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pada produksi pertanian yang semakin terancam.Â
Dampak nyata dari kenaikan suhu terlihat dari mencairnya es di Puncak Jaya Wijaya. Cuaca yang lebih hangat menyebabkan turunnya salju yang kurang di puncak gunung. Akibatnya, lapisan salju yang ada dapat menipis atau bahkan menghilang seluruhnya, mengubah tampilan dan ekologi Puncak Jaya.
Kenaikan permukaan laut telah mengubah garis pantai Indonesia, yang sebagian besar wilayahnya adalah kepulauan. Erosi pantai, intrusi air laut ke tanah gambut, dan banjir pasang menjadi ancaman yang nyata bagi pulau-pulau Indonesia. Banyak pulau yang berisiko tenggelam akibat kenaikan permukaan laut yang terus berlanjut.
Ekosistem laut Indonesia juga tidak luput dari perubahan iklim. Kenaikan suhu laut mengganggu terumbu karang dan memengaruhi populasi ikan. Alhasil banyak nelayan yang terdampak sulitnya mencari ikan. Ini menjadi kabar buruk bagi nelayan dan sektor perikanan yang merupakan mata pencaharian banyak masyarakat pesisir.
Efek dari perubahan iklim, Indonesia semakin sering mengalami cuaca ekstrem. Banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan gelombang panas menjadi bencana yang merusak lingkungan, mengancam keselamatan masyarakat, dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Dampak dari bencana-bencana ini meluas ke berbagai lapisan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rentan atau rawan bencana.
Fakta perubahan iklim yang terjadi di Indonesia adalah sebagian kecil dari perubahan iklim yang terjadi saat ini. Bayangkan jika hal itu terus terjadi dan akan memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Hal ini tentu menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi manusia dan makhluk hidup di planet Bumi. Dampaknya bukan main-main dan akan meluas ke berbagai aspek kehidupan, mulai dari keanekaragaman hayati hingga kesehatan manusia. Mari kita membuka mata hati kita dengan beberapa dampak lainnya perubahan iklim terhadap makhluk hidup.
Â
Perubahan iklim dapat mengganggu dan merusak ekosistem alami yang menjadi rumah bagi berbagai jenis makhluk hidup. Kenaikan suhu global, perubahan pola hujan, dan kekeringan dapat mengancam banyak spesies tumbuhan dan hewan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya populasi, kepunahan, dan pergeseran distribusi geografis spesies-spesies tersebut.
Â
Dampak perubahan iklim juga berdampak pada kesehatan manusia. Peningkatan suhu dapat menyebabkan peningkatan jumlah kasus penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti malaria dan demam berdarah. Kejadian cuaca ekstrem, seperti gelombang panas yang sering terjadi, dapat mengancam kesehatan manusia, terutama orang yang rentan seperti anak-anak dan lansia.
Â
Perubahan iklim mempengaruhi pertanian dan produksi pangan. Perubahan pola hujan dan cuaca yang ekstrem dapat mengurangi hasil panen, mengakibatkan kelangkaan pangan, dan meningkatkan harga pangan. Ini dapat mengancam ketahanan pangan dan menyebabkan kelaparan di beberapa daerah.
Â
Perubahan iklim juga memengaruhi ekosistem laut. Kenaikan suhu laut dan perubahan kimia dalam air laut mengganggu terumbu karang, mengurangi produktivitas perikanan, dan merusak ekosistem laut yang penting. Hal ini mempengaruhi mata pencaharian nelayan dan keberlanjutan sumber daya laut.
Perubahan iklim telah menyebabkan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, termasuk banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan gelombang panas. Dampak bencana-bencana ini tidak hanya dirasakan oleh manusia tetapi juga oleh semua makhluk hidup di lingkungan terdampak.
Perubahan iklim dan perlindungan hutan tentunya masalah yang serius, tidak hanya Indonesia melainkan dunia.Tentu, kita semua dapat berperan dalam mengatasi perubahan iklim dengan mengambil langkah-langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat memulai dengan menghemat energi seperti matikan lampu dan perangkat elektronik yang tidak digunakan, menghemat penggunaan air, menggunakan transportasi umum, sepeda, atau berbagi kendaraan yang dapat mengurangi emisi karbon, mendaur ulang sampah di rumah dan di tempat kerja, memisahkan sampah organik dan anorganik serta kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Inilah berberapa langkah sederhana yang saya lakukan untuk mencegah perubahan iklim. #BersamaBergerakBerdaya
Sebagai seorang blogger berbagi literasi tentang perubahan iklim adalah upaya penting untuk meningkatkan pemahaman publik tentang dampak perubahan iklim dan tindakan yang dapat diambil. Melalui pendidikan dan penyuluhan, informasi mengenai perubahan iklim, pola cuaca ekstrem, dan degradasi lingkungan dapat disebarkan melalui kanal blog. Harapan dengan berbagi pengetahuan ini, masyarakat dapat lebih sadar akan tanggung jawab kolektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, melestarikan ekosistem, dan mengadaptasi diri terhadap perubahan iklim yang sudah terjadi.
Â
Membuat konten kreatif juga salah satu cara untuk berbagi informasi tentang perubahan iklim yang saat ini terjadi. Masyarakat akan dengan mudah update terhadap informasi dan cara penangan yang dapat dilakukan. Semakin banyak orang yang terlibat dalam berbagi literasi ini, semakin besar peluang untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan ramah iklim bagi generasi mendatang.Â
Selama saya mengajar di sebuah sekolah, hal sederhana yang saya lakukan yaitu mengedukasi para siswa melalui tindakan sederhana yang berdampak pada lingkungan. Kunci untuk membangun kesadaran dan pemahaman yaitu dengan berbagi pengetahuan, pengalaman, atau tips yang mudah dipahami para siswa seperti halnya dampak jika membuang sampah sembarangan, mengenalkan siswa manfaat dari Eco-Brick, berdiskusi cara mengurangi limbah plastik, menghemat energi, atau berbagi pengetahuan tentang keberlanjutan.
Â
Tindakan sederhana seperti ini dapat memicu perubahan besar dalam perilaku dan pola pikir, serta membantu menjaga lingkungan dan memberikan kontribusi positif terhadap perubahan sosial. Edukasi yang dimulai dari hal-hal sederhana adalah fondasi penting bagi perubahan besar dalam masyarakat.
Kampanye tentang lingkungan tentunya tidak lepas dari Konsep 3R, yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Kembali), dan Recycle (Mendaur ulang), yang merupakan pendekatan penting dalam pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan. Reduce mengacu pada upaya mengurangi penggunaan barang dan sumber daya yang tidak perlu, mengurangi limbah, dan emisi karbon. Reuse melibatkan penggunaan kembali barang-barang atau bahan sebanyak mungkin, mengurangi kebutuhan akan produksi baru. Recycle melibatkan proses mengubah limbah menjadi bahan yang dapat digunakan kembali.
Â
Konsep 3R pastinya membantu mengurangi tekanan pada sumber daya alam, mengurangi polusi lingkungan, dan mengurangi dampak negatif terhadap perubahan iklim. Implementasi 3R adalah langkah penting dalam mempromosikan keberlanjutan dan menjaga kelestarian planet kita.
Sejak tergabung dalam komunitas pendakian, kami disini tidak hanya memburu keindahan alam, tetapi juga menyadarkan kawan-kawan kita tentang bagaimana menjaga alam. Kami bersama komunitas juga ikut serta dalam kegiatan sosial lingkungan seperti halnya kampanye menanam seribu pohon, membersihkan gunung, reboisasi, kampanye pengurangan sampah, atau advokasi lingkungan.
Melalui partisipasi dalam kegiatan semacam ini, kita dapat meningkatkan kesadaran publik tentang isu-isu lingkungan, memotivasi tindakan kolektif, dan membangun komunitas yang peduli terhadap lingkungan. Selain itu, kegiatan sosial lingkungan juga memungkinkan individu untuk merasa terlibat secara langsung dalam upaya pelestarian dan perlindungan alam, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi ekosistem dan kualitas hidup manusia.
Sebagai generasi muda, saya menyadari betul bahwa perubahan iklim adalah salah satu tantangan global terbesar yang kita hadapi saat ini, dan dampaknya dapat dirasakan di seluruh dunia. Begitu juga dengan perlindungan hutan yang perlu ditingkatkan karena menjadi solusi utama untuk mengatasi perubahan iklim. Oleh karena itu, tindakan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi masalah ini sangat penting. Mewakili generasi muda, tentunya harapan kami terhadap penanganan isu perubahan iklim perlindungan hutan harus menjadi perioritas utama bagi pemerintah dan dengan dukungan masyarakat mampu berkolaborasi bersama dalam mengatasi permasalahan yang ada. Setidaknya ada empat poin harapan saya terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan dalam menyuarakan kampanye ini yaitu komitmen, kebijakan, transisi energi dan sosialisasi.
Seluruh lapisan masyarakay memiliki komitmen kuat untuk mengatasi dan menangani perubahan iklim bersama-sama.
Pemerintah memiliki kebijakan dan regulasi yang tepat untuk penanganan dan mengendalikan permasalahan iklim.
Mendorong peralihan menuju sumber energi bersih untuk mengurangi dampak permasalahan iklim.
Berupaya memberikan informasi dan memotivasi masyarakat tentang tindakan berkelanjutan untuk melawan perubahan iklim
Kita sama-sama menyadari bahwa perubahan iklim adalah ancaman global yang berdampak besar kedepannya. Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, memperlambat pemanasan global, dan melindungi lingkungan, kita perlu tindakan konkret dan berkelanjutan. Komitmen kuat dari pemerintah, industri, dan masyarakat diperlukan untuk mengubah perilaku, mengadopsi teknologi hijau, dan mengubah pola konsumsi. Tanpa komitmen yang kuat, upaya penanganan perubahan iklim cenderung gagal, dan kita akan menghadapi dampak serius seperti bencana alam, kelangkaan sumber daya, dan gangguan ekosistem yang merugikan generasi mendatang.
Â
Pemerintah juga memiliki peran sentral dalam pengaturan dan implementasi kebijakan yang berdampak pada perubahan iklim. Harapan utamanya yaitu bahwa pemerintah dapat memprioritaskan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat dengan mengambil tindakan yang tegas dan efektif. Ini termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca, investasi dalam energi terbarukan, penghijauan perkotaan, pengendalian deforestasi, dan pengawasan ketat terhadap industri-industri besar yang berkontribusi pada emisi karbon. Seiring dengan itu, diharapkan bahwa pemerintah juga akan berperan dalam menciptakan kebijakan yang mendukung riset dan inovasi dalam teknologi hijau serta meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat tentang isu-isu perubahan iklim.Transisi energi adalah suatu keharusan dalam penanganan isu perubahan iklim.
Â
Harapan selanjutnya yaitu berkaitan dengan transisi energi. Ketergantungan kita pada bahan bakar fosil telah menjadi pemicu utama emisi gas rumah kaca yang mempercepat pemanasan global. Melalui transisi energi, kita dapat mengurangi emisi karbon dengan beralih ke sumber energi bersih dan berkelanjutan seperti energi surya, angin, hidro, dan nuklir. Selain mengurangi emisi, transisi energi juga memitigasi dampak perubahan iklim dengan meningkatkan kemandirian energi. Dengan infrastruktur energi yang berkelanjutan dan inovasi teknologi hijau, kita dapat mengurangi jejak karbon dan mengamankan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Â
Dan yang terakhir adalah kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Dengan komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan, pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam mengatasi perubahan iklim. Pemerintah harus mendengarkan aspirasi masyarakat dan meresponsnya dalam kebijakan dan tindakan konkrit. Sebaliknya, masyarakat harus mendukung kebijakan dan inisiatif yang diambil oleh pemerintah, serta memberikan masukan dan umpan balik yang konstruktif. Sehingga harapan terbesar penanganan perubahan iklim tidak hanya akan berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, merupakan momentum penting dalam sejarah Indonesia untuk merayakan semangat persatuan dan perjuangan pemuda dalam merebut kemerdekaan. Semangat itu tentu takkan pernah padam, karena kali ini adalah momentum pemuda memiliki harapan besar dalam penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan. Generasi muda ingin melihat bahwa kita semua mulai dari pemerintah, industri, dan masyarakat bersatu untuk mengurangi emisi, mengadopsi energi bersih, dan menjaga lingkungan. Kita berharap pada kebijakan pro-lingkungan, investasi energi terbarukan, dan perubahan pola konsumsi menuju gaya hidup berkelanjutan. Edukasi tentang perubahan iklim menjadi fokus penting, dengan integrasi kurikulum sekolah dan perguruan tinggi. Generasi muda juga ingin menjadi penggerak perubahan melalui partisipasi aktif dan inovasi. Dengan semangat Sumpah Pemuda, kita bertekad untuk menjaga planet ini untuk masa depan yang lebih hijau.
Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!Â
Â
#UntukmuBumiku #TeamUpForImpact #MudaMudiBumi #BersamaBergerakBerdaya
Disclaimer:
Artikel ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog Harapan Orang Muda Indonesia
yang diadakan Blogger Perempuan
Â
Sumber Referensi:
https://indonesiabaik.id/infografis/mengenal-perubahan-iklim-faktor-dan-dampaknya
https://www.bmkg.go.id/iklim/fakta-perubahan-iklim.bmkg?p=fakta-perubahan-iklim&tag=&lang=ID
https://iesr.or.id/infografis/4-fakta-perubahan-iklim-yang-mesti-kamu-ketahui
Â
Infografis/Gambar:
Diolah dari Freepik.com, Unsplash.com, Infografis: Adhi hermawan
Get our latest news straight into your inbox
wahh kerennn artikelnya sangat menarik dan bermanfaat
Terima kasih sudah berkunjunga, semoga bermanfaat. Yuk sama-sama kita jaga bumi kita.
Setuju banget edukasi tentang lingkungan perlu disuarakan blogger ya lewat bognya
Betul sekali mbak, kita bisa berperan melalui platform atau sesuai kapasitas dilingkungan kita. Semoga makin banyak blogger yang menyuarakan untuk issu perubahan iklim saat ini.